Beranda | Artikel
Mendakwahi Orang Kafir Dengan Apa yang Bertentangan Dengan Kekafirannya
Rabu, 30 Agustus 2006

MENDAKWAHI ORANG KAFIR DENGAN APA YANG BERTENTANGAN DENGAN KEKAFIRANNYA

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Kita megetahui cara mendakwahi seorang muslim adalah dengan targhib (memotivasi) dan Tarhib (memperingatkan dan kabar yang menakutkan) berdasarkan dalil-dalil ayat dan hadits. Maka apakah cara untuk mendakwahi orang kafir?

Jawaban
Hal itu tidak lain seperti yang terdapat dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” [An-Nahl/16 : 125]

Ini mencakup dakwah kepada orang kafir dan muslim. Orang kafir misalnya harus kita lihat bentuk kekafirannya lalu kita mendakwahinya dengan apa yang bertentangan terhadap kekafiran itu.

Bila ia seorang kafir dengan keyakinan bahwa Allah adalah salah satu dari tiga (tuhan) seperti orang-orang nashrani, maka kita (hendaknya) menjelaskan tentang kemustahilan hal tersebut secara rasio, sebagaimana ia juga mustahil berdasarkan nash-nash syar’i. Dan kita mengatakan padanya sebagaimana dikatakan Allah Azza wa Jalla.

لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ لَفَسَدَتَا ۚ فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ

“Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tertulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arsy daripada apa yang merka sifatkan” [Al-Anbiya/21 : 22]

Dan Allah Azza wa Jalla berfirman.

مَا اتَّخَذَ اللَّهُ مِنْ وَلَدٍ وَمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ إِلَٰهٍ ۚ إِذًا لَذَهَبَ كُلُّ إِلَٰهٍ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلَا بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ

“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu” [Al-Mu’minun/23 : 91]

Kita jelaskan padanya bahwa Tuhan itu satu, Isa adalah hamba dan utusan Allah, ibunya adalah seorang wanita yang shiddiqah (jujur dan beriman), dan keduanya juga memakan makanan dan minum. Seandainya keduanya adalah tuhan maka hal itu semua tentulah tidak akan terjadi pada keduanya.

Yang penting adalah kita mulai pertama kali mendakwahi orang kafir dengan membatalkan kekufuran yang ia jalani, dengan cara yang terbaik. Kemudian kita mejelaskan padanya apa yang terdapat dalam Islam berupa kebaikan yang segera dan yang akan datang, serta (menjelaskan) hal-hal yang bertolak belakang dengannya, yaitu yang ada dalam kekufuran.

[Disalin dari kitab Ash-Shahwah Al-Islamiyah Dhawabith wa Taujihat, edisi Indonesia Panduan Kebangkitan Islam, Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Penerjemah Muhammad Ihsan Zainudin, Penerbit Darul Haq]


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/1930-mendakwahi-orang-kafir-dengan-apa-yang-bertentangan-dengan-kekafirannya.html